TEORI PRODUKSI
KELAS: A/1
Disusun
Oleh:
Kelompok: satu (I)
1.
Arsyad
2.
Ahmal Laku
3.
Apriyeni Pati Iha
4.
Arifin Bin Jumat
5.
Ahlan Payapo
FAKULTAS
SYARI'AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT
AGAMA ISLAM NEGERI AMBON
2013
Kata pengatar
Puji syukur kehadirat allah swt, yang senantiasa kita
panjatkan kehadiratnya di mana karna rahmat dan hidayanya kami masih sempat
menyelesaikan tugas makalah yang di berikan oleh dosen bersangkutan, di mana
tugas ini akan banyak bermanfaat bagi kami semua, serta orang lain yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk membaca makalah ini.
Oleh karena itu kami
sangat bersyukur dan berterimakasih kepada dosen yang telah memberikan tugas
semacam ini, dan tak lupa pula kami dari kelompok satu mengucapkan banyak
terimakasih kepada pada teman-teman semua yang telah membantu dan memberikan
amanat serta dukungan. Sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan baik
sesuai dengan waktunya.
Adapun kekurangan yang
masih tersirat di makalah ini kami memohon maaf sebanyak-banyaknya karena kami
mengetahui, bahwa kami hanya manusia biasa yang tak lupuk dari kesalahan.
Kami senangtiasa menerima
kritikan dan saran dari pembaca agar supaya kelengkapan makalah ini dalam
penyusunan yang kami lakukan dapat kami rampungkan lebih baik lagi dari apa
yang kami lakukan sekarang. Sekian dan terimakasih ‘”semoga bermanfaat’”.
IAIN Ambon, 3 November 2013
Penulis
(………………….)
Daftar pustaka
Judul
Kata pengantar
Daftar isi
Pendahuluan 1
Pembahasan 2
A. Definisi teori produksi dan Produksi 2
B. Fungsi produksi/Persamaan Produksi 3
C. Faktor-faktor produksi 6
1. Tanah dan Sumber alam 6
2. Tenaga kerja 6
3. Modal 7
4. Keahlian keusahawanan 7
D. Jangka waktu produksi 8
5. Produksi jangka pendek 8
6. Produksi jangka panjang 8
E. Kaidah-kaidah dalam berproduksi 9
Penutup 9
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
Bab 1
Pendahuluan
Teori
tingkahlaku konsumen memberikan latarbelakang yang penting didalam memahami
sifat permintaan para pembeli di pasar.
Dalam percakapan
sehari-hari produksi diartikan tindakan mengkombinasi-kan faktor-faktor
produksi (tenaga kerja, modal, dan lain-lainnya) oleh perusahaan untuk
memproduksi hasil berupa barang-barang dan jasa-jasa. Dengan barang barang tersebut, untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi manusia
tidak dapat lepas dari proses Produksi, karena sesuai kata mengkombinasikan
diatas adalah menjadikan satu barang output dari beberapa barang input. Sebab Produksi
adalah proses menghasilkan barang dan jasa.
Produksi
sangat berkaitan dengan nilai guna suatu barang. Orang hanya akan membuat
barang-barang yang berguna. Maka Produksi dapat juga disebut kegiatan menambah
nilai guna suatu barang. Tetapi tidaklah mudah mengubah bahan baku menjadi
barang siap konsumsi. Karena untuk dapat melakukan kegiatan Produksi, seorang
produsen membutuhkan faktor Produksi. Tanpa faktor-faktor Produksi, pembuatan
suatu barang tidak bisa berjalan. Dengan kelangsungan proses Produksi sangat
ditentukan oleh keahlian pengusaha atau produsen.[1]
Ditinjau
dari kepentingan produsen, tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk
mendapatkan laba. Tujuan tersebut tercapai jika barang atau jasa yang
diproduksi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh karena itu, dapat dikatakan
bahwa sasaran kegiatan produksi adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau
untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.[2]
Setelah diketahui bahwa Ekonomi (Economic) adalah
sebuah etimology untuk menunjukkan setiap tindakan atau proses bersangkutpaut
dengan penciptaan barang-barang atau jasa-jasa yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan manusia. Secara spesifik, istilah tersebut digunakan untuk mencirikan
Produksi barang-barang serta jasa-jasa yang dihasilkan dengan pengetahuan
teknis.[3]
Dengan pengetahuan seorang produsen mampu menghasilkan barang output. Barang
output berasal dari hasil Produksi yaitu, kombinasi dari barang input dengan
input, barang input dengan output, dan barang output dengan output.
Dalam ekonomi muncul beberapa teori dalam mempelajari
kebutuhan manusia. Sebagai contoh dalam teori ekonomi mikro adalah Teori
Produksi, dan Teori biaya. Kedua teori ini orang-orang mempunyai pemahaman
tertentu. Sehingga dalam definisi tentang teori Produksi dan teori biaya tidak
pasti, sebab pendapat orang-orang memberikan definisi sesuai dengan
pemahamannya.
Dalam makalah ini penulis akan mencoba membahas
tentang teori Produksi. Dalam pembahsan teori Produksi, di jelaskan mengenai
definisi teori Produksi dan definisi Produksi, faktor Produksi, fungsi
Produksi, jangka waktu Produksi.
Bab 2
Pembahasan
A. Definisi
Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat
produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya. Dalam
arti ekonomi, produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau
menambah guna suatu barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Misalnya: menanam padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan,
dari menjual makanan. Nah, kegiatan seperti itu disebut kegiatan produksi. Sedangkan
dari pemahaman lain, Definisi Produksi sendiri banyak pendapat sesuai dengan
pemahamannya masing-masing. Definisi pertama, Produksi adalah usaha menciptakan
dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. Pelaku
produksi adalah produsen yaitu, individu atau perusahaan yang memproduksikan
hasil pertanian yang menggunakan input sumber daya yang ada antara lain ;
tanah, tenaga kerja, modal dan management.
Pendapat kedua, Produksi adalah kegiatan produsen untuk mengubah input
menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang dan jasa tidak berguna
menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna atau kegiatan
produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai barang lebih dari
barang sebelumnya.
B. Fungsi
Produksi/ Persamaan Produksi
Kegiatan
produksi menyangkut dua persoalan yang mempunyai hubungan fungsional atau
saling memengaruhi, yaitu:
1.
berapa output yang
harus diproduksikan, dan
- berapa
faktor-faktor produksi (input) yang akan dipergunakan.
Dalam hal ini input sebagai sebab, dan
output sebagai akibat. Jadi, fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan
yang menunjukkan hubungan antara tingkat output dengan tingkat (kombinasi)
penggunaan input-input. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan
sebagai berikut.
Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
C : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Dari
persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa output merupakan fungsi dari input,
artinya setiap barang yang dihasilkan merupakan akibat dari input yang
dimasukkan.
Keterangan :
|
Grafik yang
menunjukkan total product (TP)
|
|
Grafik AP dan MP pada
berbagai tingkat input.
|
Tampak bahwa penggunaan input X menunjukkan produksi total selalu mengalami peningkatan. Adanya penambahan input, mula-mula meningkatkan marginal product dan average product akan tetapi pada titik tertentu akan semakin menurun.
Perilaku seorang produsen atau pengusaha dituangkan dalam mengambil keputusan tentang berapa input yang akan dipergunakan dan berapa output yang akan dihasilkan, untuk mencapai keuntungan yang maksimum. Proses produksi dapat diartikan sebagai proses urutan kegiatan yang harus dilaksanaan dalam usaha untuk menghasilkan barang maupun jasa. Agar proses produksi mencapai titik optimum, maka diperlukan adanya peningkatan produktivitas dengan jalan menambah faktor-faktor produksi.
Akan tetapi menurut David Ricardo penambahan factor produksi tidak selalu dapat memberikan hasil yang sebanding, seperti yang digambarkan dalam hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau The law of diminishing returns yang berbunyi “Dengan suatu teknik tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama-kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
Contoh:
Tanah : 1 Ha, modal Rp5.000.000,00
Law of diminishing retuns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan seterusnya, yaitu setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13.[4]
Bab 2
Pembahasan
A.
Pengertian
Teori Produksi
Yang dimaksud
dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat
produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan
outputnya. Definisi Produksi sendiri
banyak pendapat sesuai dengan pemahamannya masing-masing. Definisi pertama,
Produksi adalah usaha menciptakan dan meningkatkan kegunaan suatu barang untuk
memenuhi kebutuhan. Pelaku produksi adalah produsen yaitu, individu atau
perusahaan yang memproduksikan hasil pertanian yang menggunakan input sumber
daya yang ada antara lain ; tanah, tenaga kerja, modal dan management. Pendapat kedua, Produksi adalah kegiatan
produsen untuk mengubah input menjadi output. Produsen merupakan pembuat barang
dan jasa tidak berguna menjadi berguna, barang berguna menjadi barang lebih berguna
atau kegiatan produksi dapat menambah nilai guna suatu barang menjadi nilai
barang lebih dari barang sebelumnya.
Sebelum
membuat kegiatan, seorang produsen membuat keputusan, barang dan jasa apa
diproduksi. Sebagai contoh pertama (1), seorang produsen memproduksi padi, maka
manusia memerlukan bibit padi, air, tanah, pupuk, tenaga kerja, dan
traktor. sebagai contoh kedua (2),bila
ingin memproduksi roti maka manusia memerlukan tepung terigu, telur, gula,
susu, obat pengembang roti, tenaga kerja, dan mesin pembungkus. Contoh Produksi
padi dan roti inilah termasuk contoh Produksi barang. Dan sebagai contoh jasa
adalah jasa pendidikan, yang diperlukan adalah tenaga kerja, kurikulum
pendidikan, alat-alat tulis, buku-buku, dan media pembelajaran lain seperti OHP
(overhead projector), internet, VCD, dan lain-lain.
Dalam memproduksi barang dan
jasa seorang produsen memerlukan input dan output. Barang input adalah barang
masuk atau barang yang harus disiapkan seorang produsen untuk diubah menjadi
barang output. Barang input ini jika berbicara dalam ekonomi adalah modal utama
untuk menghasilkan output. Sebab apabila input yang dijadikan bahan utama dalam
memproduksi misalnya Roti, maka Roti tidak dapat diproduksi apabila salah satu
dari barang input utama tidak ada. Dari sisi lain, Roti tetap jadi walaupun
salah satu bahan input tetap jadi, tetapi hasil dari barang input tersebut
apabila sudah menjadi output (Roti) maka barang tidak akan menghasilkan barang
output yang memuaskan konsumen atau yang mengemsumsi.
[1] Puri Maulana, “Pengertian Produksi, Tujuan Produksi, Fungsi
Produksi, Perluasan, Etika Produsen”, Di akses dari http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/05/pengertian-produksi-tujuan-faktor-fungsi-bidang.html Pada 2 Desember 2013
[2] Anonym, “Pengertian Perilaku Produksi Tujuan Produksi
Dan Fungsi Produksi atau Per-samaan Produksi”, Diakses dari http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2012/12/Pengertian-Perilaku-Produksi-Tujuan-Produksi-dan-Fungsi-Produksi-atau-Persamaan-Produksi.html Pada 2 Desember 2013.
[3] Drs. Sumadji P., Yudha
Pratama, SE., Rosita, SE., Putra Akbar (Des. Sampul), Kamus Istilah Ekonomi, Cet. Ke 1, (Jakarta: Wipress, 2006), hlm.
269.
[4] http://bangkusekolah-id.blogspot.com/2012/12/Pengertian-Perilaku-Produksi-Tujuan-Produksi-dan-Fungsi-Produksi-atau-Persamaan-Produksi.html#_